Rabu, 21 April 2010

SARAF


SARAF SADAR  &  SARAF OTOMATIS

Saraf sadar – bisa di perintah
Saraf otomotis – tdk bisa diperintah. Namun dalam keadaan tertentu melalui latihan dapat dikuasai oleh diri.
Orang bisa melakukan sesuatu tanpa ia sadari karena saraf otomatis memerintah dan menguasai  saraf sadar. Kadang kita menemukan seseorang yang melakukan pembunuhan tanpa ia sadari dirinya karena saraf sadar yang melakukan gerak untuk membunuh diperintah oleh saraf otomatisnya. Demikian pula seseorang yang sementara tidur dapat berjalan menuju ke suatu tempat tanpa ia sadari karena saraf otomatis memerintah saraf sadar untuk melakukan hal tersebut. Hal ini biasanya terjadi karena sebelum tertidur sudah ada dalam alam pikirannya untuk beberapa saat yang akan datang akan menuju ke suatu tempat, namun sebelumnya ia tertidur tanpa sadar. Pada saat dalam keadaan tidur, alam pikirannya diawal untuk menuju ke suatu tempat yang dimaksud masih tertanam karena ia dalam keadaan tertidur tanpa ia sengaja untuk tidur.
Saraf otomatis tidak dapat diperintah, namun dalam keadaan tertentu ia dapat dikuasai oleh diri. Penguasaan atas saraf otomatis dapat dilakukan melalui latihan yang kontinyu yang hanya orang-orang tertentu dapat melkukannya. Hal ini dapat ditemukan pada diri waliullah, para petapa yang dapat menahan nafsu tanpa makan berhari-hari. Fenomena ini terjadi karena saraf otomatis dalam dirinya yakni pencernaan yang bergerak terus bekerja telah dikuasainya. Semua manusia dapat melakukan hal ini – sekali lagi dengan LATIHAN yang serius. Ia dapat digerakkan bukan karena “jampi-jampi” atau “baca-baca”, tapi dengan latihan. Siapapun dapat melakukan hal ini karena potensi ini ada pada diri semua orang. Hanya karena ketidaktahuan kita akan potensi yang diberikan TUHAN, hal ini tak dapat digali oleh kebanyakan orang.  Bahkan dalam keadaan tertentu, sesorang yang telah menguasai saraf otomatis ini (HERMAN).